Kamis, 02 Maret 2017
Sabtu, 01 Agustus 2015
SELAMAT HARI RAYA AIDIL FITRI 1436 H
13.43
No comments
Jajaran Direksi dan Segenap Karyawan CV. OSCAR MAGRIS ABADI
Mengucapkan
"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin"
Pengumuman :
Sehubungan dengan hari libur perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, CV. OSCAR MAGRIS ABADI akan berhenti beroperasi mulai tanggal 15 Juli 2015 dan akan beroperasi secara normal pada tanggal 10 Agustus 2015. Atas perhatian Anda, kami mengucapkan terima kasih.
Produk Kami
12.36
No comments
BERAS DENDANG MAGRIS : Premium 20 Kg Rp. 210.000,-
(harga sewaktu-waktu bisa berubah melihat kondisi pasar)
Minggu, 15 Maret 2015
Panen Raya Desa Sukamaju Ketapang
21.14
No comments
Tanggal : 5 March 2015, 10:24 pm
Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.Si melakukan Panen Raya padi benih dendang dikawasan kebun pangan (food Estate) desa Sukamaju Kecamatan Muara Pawan milik Jacky Hendrik perintis pola tanam satu tahun sekali menjadi dua tahun sekali pada lahan sawah tadah hujan.
Benih padi dendang bergeris yang dicanangkan Jacky Henrick menjadi merk dagang lokal Dendang bergeris ini ditanam diatas lahan seluas 300 hektar dengan hasil panen gabah kering mencapai 5-6 ton perhektar.
" Hasil panen hari ini merupakan contoh yang dilakukan oleh Jacky dalam memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong " kata Bupati Henrikus usai melakukan panen raya kepada Wartawan. Kamis,(3/5)
Bupati Henrikus mengharapkan Pembangunan kebun pangan (food estate) merupakan program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Ketapang dapat diikuti dan dicontoh masyarakat sekitar.
" Kawasan food estate ini merupakan percotohan langsung bagai mana tehnik pengeloahan lahan agar menjadi produktif menghasilkan panen padi yang maksimal " terangnya.
Sejumlah lahan milik masyarakat dibuka untuk dibangun kebun pangan (Food Estate). pada Dem Area percontohan masyarakat bisa langsung melihat bagaimana teknik pengolahan lahan sehingga bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Bupati mengajak seluruh kompenen masyarakat bersama dengan pemerintah Kabupaten Ketapang agar dapat memaksimalkan lahan lahan tidur untuk menjadi lahan produktif, " Naiknya harga beras saat ini, dapat kita hadapi dengan memanpaatkan lahan tidur agar menjadi produktif " jelasnya.
Sementara itu Kades Suka Maju Syaiful Bachri mengungkapkan diwilayah desa Sukamaju terdapat kawasan rawa dengan luas total 1200 hektar, yang sebelumnya dikelola masyarat dengan sistem tanam padi sawah tadah hujan panen setahun sekali.
" Ditetapkannya kawasan food estate dan dem area menjadikan lahan-lahan di Desa Sukamaju dapat produktif " katanya.
Menurut Syaiful Bachri panen raya yang dilakukan kali ini yang kedua kalinya, karena sebelumnya pada musim tanam kemarau tahun lalu sudah dilaksanakan panen raya.
" Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Jacky sebagai inovator perintis merubah pola tanam setahun sekali menjadi dua tahun sekali " katanya.
Diharapkan Syaiful dari hasil panen yang cukup menjanjikan dengan pemanpaatan lahan rawa tadah hujan dapat menghasilkan panen padi yang signifikan, nantinya Ia berharap akan menjadi merk dagang Dendang begeris.
" Kami berharap agar beberapa lahan yang terlantar dapat segera digarap untuk menjadi produktif, dengan dukungan infrastruktur seperti jalan dan pengairan serta peralatan pertanian untuk masyarakat " katanya.
Usai melaksanakan panen raya, Bupati bersama Ny Riniwati Henrikus, Dandim 1203 Ketapang, Letkol Inf Asef Achmad Hidayat, Plt Sekda Drs M Mansyur, M.Si SKPD, para kepala Bagian Setda Ketapang melihat langsung demo mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi .
Benih padi dendang bergeris yang dicanangkan Jacky Henrick menjadi merk dagang lokal Dendang bergeris ini ditanam diatas lahan seluas 300 hektar dengan hasil panen gabah kering mencapai 5-6 ton perhektar.
" Hasil panen hari ini merupakan contoh yang dilakukan oleh Jacky dalam memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong " kata Bupati Henrikus usai melakukan panen raya kepada Wartawan. Kamis,(3/5)
Bupati Henrikus mengharapkan Pembangunan kebun pangan (food estate) merupakan program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Ketapang dapat diikuti dan dicontoh masyarakat sekitar.
" Kawasan food estate ini merupakan percotohan langsung bagai mana tehnik pengeloahan lahan agar menjadi produktif menghasilkan panen padi yang maksimal " terangnya.
Sejumlah lahan milik masyarakat dibuka untuk dibangun kebun pangan (Food Estate). pada Dem Area percontohan masyarakat bisa langsung melihat bagaimana teknik pengolahan lahan sehingga bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Bupati mengajak seluruh kompenen masyarakat bersama dengan pemerintah Kabupaten Ketapang agar dapat memaksimalkan lahan lahan tidur untuk menjadi lahan produktif, " Naiknya harga beras saat ini, dapat kita hadapi dengan memanpaatkan lahan tidur agar menjadi produktif " jelasnya.
Sementara itu Kades Suka Maju Syaiful Bachri mengungkapkan diwilayah desa Sukamaju terdapat kawasan rawa dengan luas total 1200 hektar, yang sebelumnya dikelola masyarat dengan sistem tanam padi sawah tadah hujan panen setahun sekali.
" Ditetapkannya kawasan food estate dan dem area menjadikan lahan-lahan di Desa Sukamaju dapat produktif " katanya.
Menurut Syaiful Bachri panen raya yang dilakukan kali ini yang kedua kalinya, karena sebelumnya pada musim tanam kemarau tahun lalu sudah dilaksanakan panen raya.
" Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Jacky sebagai inovator perintis merubah pola tanam setahun sekali menjadi dua tahun sekali " katanya.
Diharapkan Syaiful dari hasil panen yang cukup menjanjikan dengan pemanpaatan lahan rawa tadah hujan dapat menghasilkan panen padi yang signifikan, nantinya Ia berharap akan menjadi merk dagang Dendang begeris.
" Kami berharap agar beberapa lahan yang terlantar dapat segera digarap untuk menjadi produktif, dengan dukungan infrastruktur seperti jalan dan pengairan serta peralatan pertanian untuk masyarakat " katanya.
Usai melaksanakan panen raya, Bupati bersama Ny Riniwati Henrikus, Dandim 1203 Ketapang, Letkol Inf Asef Achmad Hidayat, Plt Sekda Drs M Mansyur, M.Si SKPD, para kepala Bagian Setda Ketapang melihat langsung demo mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi .
Sumber : http://humas.ketapang.go.id/berita_full.php?vN=2402
Jecky Henrik Bersama Undangan
Penen Pertama Bupati Ketapang Drs Henrikus M.Si
Persiapan Panen Raya
Sambutan Dari KADES Sukamaju Syaiful Bachri
Do'a Bersama
Penen Raya 5 Maret 2015
20.55
No comments
Bupati bersama Dandim 1203/Ketapang Melakukan Panen Raya Dikawasan Food Estate
March 9, 2015 in Kodam XII/Tanjungpura
Ketapang. Bupati Ketapang Drs, Henrikus M.Si bersama Komandan Kodim 1203/Ketapang melakukan panen raya padi benih dendang dikawasan kebun pangan (food Estate) desa Sukamaju Kecamatan Muara pawan Kabupaten Ketapang.
Benih padi dendang bergeris ini ditanam diatas lahan seluas 300 hektar dengan hasil panen gabah kering mencapai 5-6 Ton per hektar. Hasil panen ini merupakan contoh dalam memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong, pembangunan kebun pangan (food estate) merupakan program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan Kabupaten Ketapang. ” Kawasan food estate ini merupakan percotohan langsung bagaimana tehnik pengolahan lahan agar menjadi produktif menghasilkan panen padi yang maksimal ” jelas Bupati Ketapang menjawab pertanyaan wartawan.
Sejumlah lahan milik masyarakat dibuka untuk dibangun kebun pangan (Food Estate). pada Dem Area percontohan masyarakat bisa langsung melihat bagaimana teknik pengolahan lahan sehingga bisa menghasilkan produksi yang maksimal. Bupati mengajak seluruh kompenen masyarakat bersama dengan pemerintah Kabupaten Ketapang agar dapat memaksimalkan lahan lahan tidur untuk menjadi lahan produktif, “Naiknya harga beras saat ini, dapat kita hadapi dengan memanpaatkan lahan tidur agar menjadi produktif ” jelasnya.” Ditetapkannya kawasan food estate dan dem area menjadikan lahan-lahan di Desa Sukamaju dapat produktif ” katanya.
Diharapkan dari hasil panen yang cukup menjanjikan dengan pemanpaatan lahan rawa tadah hujan dapat menghasilkan panen padi yang signifikan, ” Saya berharap agar beberapa lahan yang terlantar dapat segera digarap untuk menjadi produktif, dengan dukungan infrastruktur seperti jalan dan pengairan serta peralatan pertanian untuk masyarakat ” kata Bupati.
Usai melaksanakan panen raya, Bupati Ketapang bersama Dandim 1203 Ketapang, Letkol Inf Asef Achmad Hidayat, Plt Sekda Drs M Mansyur, M.Si SKPD, para kepala Bagian Setda Ketapang melihat langsung demo mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi.
Sumber : http://www.tniad.mil.id/index.php/2015/03/bupati-bersama-dandim-1203ketapang-melakukan-panen-raya-dikawasan-food-estate/
Sabtu, 28 Februari 2015
Selasa, 20 Januari 2015
Dari "PADI" - Menjadi "BERAS"
00.03
1 comment
Proses Terjadinya Beras
Salam Pertanian !! Info bagi adik-adik yang masih sekolah, inilah proses pengolahan padi menjadi beras yang biasa dimasak oleh ibu kita agar jadi nasi. Ternyata untuk membuat nasi yang biasa kita makan pagi, siang dan malam tak semudah yang kita bayangkan. Perlu kerja keras penuh dengan keuletan para petani kita.
Gambar Padi Padi
Hasil
panen padi dari sawah disebut gabah. Gabah tersusun dari 15-30% kulit
luar (sekam), 4-5% kulit ari, 12-14% katul, 65-67% endosperm dan 2-3%
lembaga. Sekam membentuk jaringan keras sebagai perisai pelindung bagi
butir beras terhadap pengaruh luar. Kulit ari bersifat kedap terhadap
oksigen, CO2 dan uap air, sehingga dapat melindungi butir beras dari
kerusakan oksidasi dan enzimatis. Lapisan katul merupakan lapisan yang
paling banyak mengandung vitamin B1. Selain itu katul juga mengandung
protein, lemak, vitamin B2 dan niasin. Endosperm merupakan bagian utama
dari butir beras. Komposisi utamanya adalah pati. Selain pati, endosperm
juga mengandung protein dalam jumlah cukup banyak, serta selulosa,
mineral dan vitamin dalam jumlah kecil.
Sekam
merupakan 15-30% bagian gabah. Fungsi sekam antara lain melindungi
kariopsis dari kerusakan, serangan serangga dan serangan kapang. Sekam
terdiri dari palea dan lemma. Struktur palea/lemma yaitu epidermis luar,
sklerenimia (mengandung lignin), parenkimia, dan epidermis dalam.
Kariopsis
terdiri dari kulit luar dan endospem. Kulit luar terdiri dari perikarp
(10µm), seed coat (0.5µm), nucellus (2.5µm), dan aleuron (5.0µm).
Sedangkan endosperm terdiri dari sub aleuron, pati dan terdapat rongga
udara pada beras pera sehingga mudah patah waktu digiling.
Klasifikasi beras menurut FAO
Sifat fisik gabah dan beras
Dalam
standarisasi mutu, dikenal empat tipe ukuran beras, yaitu sangat
panjang (lebih dari 7 mm), panjang (6-7 mm), sedang (5.0-5.9 mm), dan
pendek (kurang dari 5 mm). Sedangkan berdasarkan bentuknya (perbandingan
antara panjang dan lebar), beras dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu
: lonjong (lebih dari 3), sedang (s.4-3.0), agak bulat (2.0-2.39) dan
bulat (kurang dari 2).
Tinggi rendahnya mutu
beras tergantung kepada beberapa factor, yaitu spesies dan varietas,
kondisi lingkungan, waktu pertumbuhan, waktu dan cara pemanenan, metode
pengeringan, dan cara penyimpanan. Persyaratan mutu beras yang
ditetapkan oleh Bulog (1983) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Persyaratan beras untuk pengadaan dalam negeri
.
Tahapan pengolahan primer padi, yaitu padi diolah menjadi gabah, kemudian dari gabah menjadi beras
Padi
harus segera dikeringkan untuk menghindari pertumbuhan kapang yang
dapat menyebabkan warna kuning. Pengeringan dapat dilakukan dengan
memakai sinar matahari (penjemuran dengan menggunakan tikar, tampah,
lamporan), pengering buatan dan pengering surya.
Lamporan
dibuat miring supaya air dapat mengalir dan untuk mencegah air
tergenang. Pada pengering buatan, jika kering cepat maka akan banyak
menghasilkan beras patah. Sedangkan pengeringan dengan sinar matahari
untuk menghasilkan beras kepala. Pengeringan surya tidak cocok untuk
gabah biasa. Pengeringan surya ini sangat mahal biasanya untuk padi bulu
yang nilai ekonominya tinggi.
a. Penggabahan
Cara
penggabahan antara lain diinjak-injak, dipukulkan, ditumbuk,
menggunakan pedal thresner dan mesin perontok. Keuntungan cara
penggabahan diinjak-injak adalah kerusakan fisik kecil dan kemungkinan
loss/hilang/terpelanting sangat kecil, sedangkan kerugiannya adalah
kapasitasnya rendah. Keuntungan bila dipukulkan adalah kapasitas lebih
besar sedangkan kerugiannya adalah ada beras yang patah, loss lebih
besar. Untuk menghindarinya harus dikerjakan dalam pulungan. Keuntungan
bila ditumbuki adalah kapasitas lebih besar dari pada diijak- injak,
sedangkan kerugiannya adalah rendemen yang dihasilkan rendah karena
banyak beras yang patah. keuntungan dengan menggunakan pedal thresner
adalah kapasitasnya besar sedangkan kerugiannya adalah banyak beras yang
patah.
b. Penggilingan dan Penyosohan
Penggilingan
adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari biji padi
agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi. Terdapat berbagai jenis
teknologi/alat yaitu penumbukan (lesung/kincir air), penggilingan tipe
Engelberg, Rice Milling Unit (RMU) dan penggilingan padi besar.
Tahapan penggilingan padi
Penggilingan Padi Besar
- Perontokan padi. Alat yang digunakan adalah rontogan; bahannya gabah, padi gedengan, “hencak”; sehingga dihasilkan gabah kotor (kotoran: potpngan merang, kerikil, bubuk jenteng, pasir, paku/logam, dan lain- lain).
- Pembersihan gabah kotor. Alat yang digunakan adalah ayakan goyang (paddy cleaner/ hongkwl gabah), saringan kasar (batu, kerkil, paku, dan lain-lain), saringan halus (pasir) serta penarik logam; bahannya gabah kotor; sehingga dihasilkan gabah bersih.
- Pemecahan kulit (husking). Alat yang digunakan adalah pemecah kulit tipe silinder; bahannya gabah; sehingga dihasilkan beras pecah kulit, sebagian kecil gabah utuh yang lolos, lolosan (pesak halus bercampur dedak dan menir), serta sekam.
- Pemisahan pesak. Alat yang digunakan adalah husk separator (hongkwl pesak), saringan pesak, dan saringan lolosan; bahannya beras pecah kulit, sekam, lolosan; sehingga dihasilkan beras pecah kulit bersih, dan gabah.
- Pemisahan gabah (paddy separation). Alat yang digunakan adalah paddy separator atau disebut gedongan; prinsipnya adalah perbedaan bobot jenis antara beras pecah kulit dan gabah, serta kehalusan permukaan gabah dan beras pecah kulit. Pada permukaan miring, beras pecah kulit akan cepat turun, sementara gabah terdesak ke atas; dibuat kamar-kamar.
- Penyosohan. Alatnya adalah mesin penyosoh (rice polisher), mesin I (penyosohan I), mesin II (penyosohan II), alat terdiri dari batu penyosoh (batu amaril) dan lempengan karet, karena ada gesekan antara beras dengan batu, lempengan karet, dan antara sesama beras maka beras akan tersosoh; bahannya adalah beras pecah kulit; sehingga dihasilkan beras sosoh, dedak (mesin sosoh I),bekatul (mesin sosoh II); dedak dan bekatul langsung dipisahkan dengan aspirator.
- Grading. Alat yang digunakan adalah ayakan beras (honkwl beras); memisahkan beras kepala, beras patah dan meni.
Komposisi gabah dan fraksi hasil giling (%db)
Komposisi kimia (%) pada kadar air 14%
Dalam
pengertian sehari-hari, yang dimaksud dengan beras adalah gabah yang
bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh
menggunakan alat pengupas dan penggiling (“huller”) serat alat penyosoh
(“polisher”). Gabah yang hanya terkupas bagian kulit luar (sekam)-nya,
disebut beras pecah kulit (“brown rice”). Sedangkan beras pecah kulit
yang seluruh atau sebagian dari kulit arinya telah dipisahkan dalam
proses penyosohan, disebut beras giling (“milled rice”). Beras yang
biasa dikonsumsi atau dijual di pasar adalah dalam bentuk beras giling.
Dalam
proses penyosohan beras pecah kulit akan diperoleh hasil beras giling,
dadak dan bekatul. Sebagian dari protein, lemak, vitamin dan mineral
akan terbawa dalam dadak, sehingga kadar komponen-komponen tersebut di
dalam beras giling menjadi menurun. Beras giling yang diperoleh berwarna
putih karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat.
Bagian dedak padi adalah sekitar 5-7% dari berat beras pecah kulit.
Makin tinggi derajat penyosohan yang dilakukan maka makin putih warna
beras giling yang dihasilkan, tetapi makin miskin beras tersebut akan
zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Referensi:
- Tulus. 2006. Teknologi Pengolahan Beras (Teori dan Praktek). eBookPangan.com.
- F.G. Winarno. 1987. Haruskah Kita Peduli rasa Nasi?. FTDC-IPB.Sumber: http://www.gerbangpertanian.com/2013/01/inilah-proses-padi-menjadi-beras.html
Langganan:
Postingan (Atom)