Selamat Datang

Minggu, 18 Januari 2015

Ketapang Food Estate Terbesar di Indonesia


Ketapang Food Estate Terbesar di Indonesia


KETAPANG (HUMAS) - Mensejahterakan masyarakat melalui program Ketahanan Pangan semakin terbuka luas dengan hadirnya BUMN PT Sang Hyang Seri yang membuka food estate di Kabupaten Ketapang. Penanaman perdana dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada 17 Desember 2012. Lokasi penanaman yang terletak di Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Jum'at (8/2) siang ditinjau Asisten III Setda Propinsi Kalbar, Kartius didampingi Bupati Ketapang, Henrikus dan Wakil Bupati Ketapang, Boyman Harun.

Hamparan sawah di Matan Hilir Selatan kini telah menghijau oleh tanaman padi.Asisten III Setda Propinsi Kalbar, Kartius menyambut positip dibukanya food estate pertama di Indonesia yang besar-besaran di Indonesia. Ia berharap food estate ini bisa mensejahterakan masyarakat sehingga memajukan Kalbar. Harapan Kartius tersebut setelah mendapat penjelasan dari manajemen PT Sang Hyang Seri (SHS).
"Karena bermitra dengan masyarakat, jangan sampai dalam pelaksanaanya mengecewakan masyarakat," kata Kartius, asisten III setda Propinsi Kalbar.
Asisten III setda propinsi Kalbar sempat mempertanyakan berapa luas areal food estate yang akan dibuka di Ketapang.dari manajemen PT Sang Hyang Seri dijelaskan tahap pertama akan dikelola 20.000 hektar. Selain Matan Hilir Selatan juga akan dikelola di Muara Pawan dan Kendawangan. Untuk lahan sampai saat ini yang sudah tersedia sekitar 10.050 hektar. Lahan-lahan tersebut diharapkan sudah tuntas diolah pada akhir Maret.Pembukaan sawah baru secara besar-besaran yang pertama di Indonesia dan dilakukan dengan sistem mekanisasi penuh. Mulai dari pengolahan tanah, penanaman, sampai ke panennya nanti.Penanaman tahap pertama di kecamatan Matan Hilir selatan sekitar 3.000 ha.
Ditambahkan Bupati Ketapang, Drs Henrikus M.si, kesiapan lahan untuk pembukaan sawah di Ketapang ini dialokasikan mencapai 100.000 ha. Lokasinya tersebar di sejumlah kecamatan. Bahkan, Bupati Ketapang menawarkan untuk diolah di Kecamatan tumbang Titi, Simpang Dua, Sungai Laur dan lain-lain. "Kalau di wilayah Simpang Dua sampai Sungai Laur, dalam satu hamparan bisa mencapai 4.000 hektar, sumber airnya dari gunung, yang seperti ini nanti bisa digarap dalam langkah seterusnya di masa akan datang," kata Drs Henrikus M.Si Bupati Ketapang.
Bupati Ketapang berharap dukungan pemerintah propinsi dan pusat dalam mewujudkan program ketahanan pangan ini. Selaian selaras dengan visi dan misi kepala daerah melayani masyarakat secara adil agar masyarakat sejahtera.maka, program ketahanan pangan ini juga selaras dengan program nasional. Ada pun dalam merealisasikan pencetakan sawah secara besar-besaran ini juga dilibatkan sejumlah BUMN seperti yang membantu teknologi (seperti PT Batantekno dan PT Pupuk Indonesia). Ambil bagian dalam land clearing dan penyiapan lahan, yaitu PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya. PT indra karya dan PT yodya karya sebagai konsultan perencanaan dan pengawasan. Demikian juga PT Brantas Abipraya sudah berpengalaman membuka sawah. Demikian juga dukungan dana dari Bank BNI, Bank BRI, Mank Mandiri, PGN, Pertamina, Indonesia Port Corporation (IPC), dan beberapa BUMN lainnya. Dalam program pencetakan sawah ini, pola kerja BUMN tidak sama dengan perkebunan sawit. Tanah tetap dimiliki masyarakat, hanya dikerjakan dan dikelola BUMN. Hasilnya nanti akan dinikmati para petani. Semoga pembukaan sawah secara besar-besaran di Kabupaten Ketapang ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakatn sehingga akhirnya mewujudkan petani berdasi di Tanah Kayong.(Humas)
 
Sumber : http://humas.ketapang.go.id/berita_full.php?vN=1742

0 komentar:

Posting Komentar