Kabupaten Ketapang
adalah salah satu
Daerah Tingkat II di
provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di
Kota Ketapang,
sebuah kota yang terletak di tepi Sungai Pawan. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah 31.240,74 km² dan berpenduduk sebesar 427.460 Jiwa (2010).
Sejarah
Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah (
afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (
Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu dibagi menjadi tiga
Onder Afdeling, yaitu:
- Sukadana, berkedudukan di Sukadana
- Matan Hilir, berkedudukan di Ketapang
- Matan Hulu, berkedudukan di Nanga Tayap
Masing-masing
Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana.
Tiap-tiap
Onder Afdeling dibagi lagi menjadi
Onder Distrik, yaitu:
- Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu
- Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan
- Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau
Masing-masing
Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana.
Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:
- Kerajaan Matan yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu
- Kerajaan Sukadana yang membawahi Onder Distrik Sukadana
- Kerajaan Simpang yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu
Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang
Panembahan. Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:
Masa pendudukan Jepang, NICA dan pasca kemerdekaan
Masa pemerintahan
Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara
Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status
Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang.
Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun
1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini
bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten
Ketapang berstatus
Afdeling yang disempurnakan dengan
Stard Blood
1948 No. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja. Pada waktu
itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu
Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah swapraja yang ada
digabungkan menjadi sebuah Federasi.
Pembentukan Kabupaten Ketapang pada masa Pemerintahan Republik
Indonesia adalah berdasakan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yang
menetapkan status Kabupaten Ketapang sebagai bagian Daerah Otonom
Provinsi
Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang
Bupati.
Geografi
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.
Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang
merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan
ke utara dan sebagian pantai yang merupakan muara sungai, berupa
rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir,
Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan,
Kendawangan
dan Pulau Maya Karimata, sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan
yang berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.
Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah
Sungai Pawan yang menghubungkan
Kota Ketapang
dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan
urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan
kecamatan dan kabupaten.
Batas wilayah
Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:
Daftar kecamatan
Daerah Kabupaten Ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 km² (±
3.580.900 ha) yang terdiri dari 33.209 km² wilayah daratan dan 2.600 km²
wilayah perairan serta memiliki 20 kecamatan,
[2] yaitu:
Kota Ketapang dan Tugu Tolak Bala
Topografi
Daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran
sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni mulai dari kecamatan Telok
Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan,
Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah perhuluan
umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di Kabupaten
Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar lainnya,
yakni sungai Merawan , Kendawangan dan Jelai.
Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Ketapang berupa tanah
podsolik merah kuning,
litosol/regosol,
latosol,
andosol dan
organosal.
Tanah podsolik merah kuning terdapat di daerah hulu bagian tengah, memanjang dari utara ke selatan, meliputi kecamatan:
- Tumbang Titi
- Jelai Hulu
- Marau
- Simpang Hulu
- Sandau
- Nanga Tayap
- Sungai Laur
- Sebagian kecamatan Manis Mata
Tanah litosol/rigosol terdapat di daerah hulu agak ke timur, sebagian besar terdapat di kecamatan:
- Sungai Laur
- Simpang Hulu
- Sandai
- Nanga Tayap
Tanah latosol terdapat di kecamatan:
Tanah organosal sebagian besar terdapat di daerah pantai, memanjang dari utara ke selatan, yaitu di kecamatan:
- Simpang Hilir
- Pulau Maya Karimata
- Sukadana
- Matan Hilir Utara
- Matan Hilir Selatan
- Kendawangan
- Manis Mata
Jenis tanah andosol hanya terdapat di kecamatan Sandai bagian timur.
Iklim
Kabupaten Ketapang beriklim
tropis
dengan suhu rata-rata 23,70° C - 26,70° C dan suhu pada siang hari
mencapai 30,80° C serta memiliki curah hujan rata-rata 3696,1 mm/tahun
dengan curah hujan rata-rata per tahun sebanyak 214 kali, sedangkan
kecepatan angin adalah 3,1 knot dan merupakan yang tertinggi di
Kalimantan Barat.
Ekonomi
Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis
kayu,
kelapa sawit, sarang
burung walet dan jasa
perdagangan.
Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis
Tionghua.
Pendidikan
Terdapat beberapa SD, SMP, SMA dan SMK di kota ini.
- SD Pangudi Luhur Santo Yosef Ketapang
- SD Santa Monika Ketapang
- SD 04 Ketapang
- SD 05 Ketapang
- SD 04 Ketapang
- SD 07 Ketapang
- SMP Pangudi Luhur Santo Albertus Ketapang
- SMP Santo Agustinus Ketapang
- SMP 1 Ketapang
- SMP 2 Ketapang
- SMP 3 Ketapang
- SMP 4 Ketapang
- SMP 5 Ketapang
- SMP 6 Ketapang
- SMP 7 Ketapang
- SMP 8 Ketapang
- SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang
- SMA Santo Petrus Ketapang
- SMA Muhammadiyah 1 Ketapang
- MAN Ketapang
- SMA 1 Ketapang
- SMA 2 Ketapang
- SMA 3 Ketapang
- SMA 4 Ketapang
- SMK 1 Ketapang
- SMK 2 Ketapang
Beberapa perguruan tinggi juga ada di daerah ini, antara lain:
- STAI Al Haudl (Sekolah Tinggi Agama Islam)
- Politeknik Negeri Ketapang (Politap)
- Akademi Manajemen Komputer dan Informatika (AMKI) Ketapang
- Akademi Keperawatan (AKPER)
- Universitas Terbuka (UT)
- Universitas Timbul Nusantara (UTIRA) Kampus Ketapang
Kesehatan
Terdapat dua rumah sakit di kota ini, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Agoesdjam dan Rumah Sakit Fatima (swasta).
Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang yang meliputi 20 kecamatan adalah
473.880 jiwa (tahun 2004) yang terdiri dari laki-laki 217.885 jiwa dan
perempuan 205.931 jiwa.
Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis, yaitu
Suku Dayak dan
Melayu serta
Tionghua yang merupakan tiga suku terbesar di kota ini. Selain itu juga ada suku
Jawa dan
Madura. Orang
Tionghua di kota ini menggunakan
dialek Tiochiu (dalam ejaan
Mandarin:
Chaozhou) sebagai bahasa pengantar sesama warga Tionghua. Juga terdapat sebagian kecil orang Tionghua yang menggunakan bahasa Khek (
Hakka).
Transportasi
Kota Ketapang dapat dijangkau dari kota lain melalui
Bandara Rahadi Osman dan
Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Terdapat penerbangan ke
Pontianak dan
Semarang via
Pangkalan Bun. Juga telah ada penerbangan langsung ke
Jakarta oleh armada
Aviastar dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
Transportasi antar desa di Ketapang menggunakan
bus,
kapal cepat (
speed boat). Terdapat bus dari Ketapang ke
Sukadana (ibukota
Kabupaten Kayong Utara dengan jarak tempuh 80km, sekitar 2 jam perjalanan.
Transportasi di tengah kota dapat menggunakan
angkot yang dalam bahasa setempat disebut
oplet (mobil jenis minibus atau van) serta
ojek.
Penas Air mendarat di Ketapang dari Jakarta
Tempat khas
Beberapa tempat khas yang ada di Kabupaten Ketapang adalah:
- Terdapat banyak pantai sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang.
Pantai-pantai yang indah dan mudah terjangkau di antaranya: Pantai
Sungai Jawi (Pantai Penage) (10 km ke Selatan), Pantai Tanjung Batu (30
km ke Selatan), Pantai Pagar Mentimun (45 km ke Selatan), Pantai Air
Mata Permai (13 km ke Utara) dan Pantai Tanjung Belandang (15 km ke
Utara).
Indahnya Pantai Sungai Jawi saat matahari terbenam
- Tugu Ale-ale terletak di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang melintasi Sungai Pawan. Ale-ale
adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari
daerah Ketapang. Tugu ini juga sebagai titik 0 Kilo meter Kota Ketapang.
- Tugu Tolak Bala terletak di tengah Kota Ketapang, yakni di pertigaan Jl. Merdeka dan Jl. A. Yani.
- Museum Keraton Gusti Muhammad Saunan, dahulu merupakan kerajaan Melayu, terdapat di Ketapang dan menghadap ke Sungai Pawan.
- Kelenteng Tua Pek Kong, yaitu tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jl. Merdeka, Ketapang.
Pemekaran Daerah
Usulan Pemekaran Kabupaten Hulu Aik dan Kabupaten Jelai Kendawangan
Raya yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Ketapang masih menunggu
putusan putusan DPRD Kabupaten Ketapang.
[3]
Hotel
Di Kota Ketapang terdapat beberapa hotel yang dapat dijadikan tempat beristirahat, yakni:
- Aston City Hotel Jl.R.Suprapto
- Hotel Perdana Jl. Merdeka Utara
- Hotel Murni Jl. M.T. Haryono
- Hotel Putra Tanjung Jl. Pak Nibung I
- Hotel Aorta Jl. Sisingamangaraja
- Wisma Patria Jl. P. Diponegoro
- Hotel Patra Ista Jl. K. H. Agus Salim
- Hotel Agusta Jl. Kol. Sugiono
- Hotel Tulip Jl. M. T. Haryono
- Hotel Onyx Jl. Letkol M Thohir
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ketapang